Main Article Content

Abstract

Latar Belakang:


Digitalisasi penjualan melalui media website memfasilitasi promosi juga memiliki peluang yang sangat signifikan dalam memperluas pangsa pasar (Bernadi, 2013). Secara strategis, website dapat dijadikan sebagai pembeda yang dapat membentuk daya saing suatu perusahaan (Turban, King, & Lang, 2010). Konsumen (pelanggan) seringkali kesulitan mengakses berbagai informasi mengenai produk, informasi harga terkini, media promosi yang terbatas dan cenderung tidak fleksibel, hambatan personalisasi, dan biaya operasional yang meningkat (Meyliana, 2010).


Metode:


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang teratur atau mudah diukur, yang biasanya dinyatakan dalam satuan-satuan berupa angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, simbol, dan data lain yang bentuknya bukan dalam angka


Hasil:


Era digital dengan segala macam keunikan, kecanggihan dan kecepatanya memang sudah merasuki segala sisi kehidupan seseorang sehingga setiap orang tidak dapat menghindarinya, oleh karenanya setiap orang harus memahami apa maunya, manfaat dan tujuannya. Digital sebagai sebuah system yang teridiri dari hardware dan software dan tools memiliki berbagai kelebihan yang mendatangkan keberuntungan namun juga memiliki kekurangan yang dapat mendatangkan kerugian bagi pemakainya. Karena mendatangkan banyak manfaat, maka keberadaan system digital harus dapat diupdate dan upgrade karena kalau tidak seperti itu akan tertinggal.


Kesimpulan:


Efek Inovasi System digital di perusahaan tour & travel di Lombok dan di Yogyakarta. Adapun efek dari system digital ini yaitu semakin terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatnya efisiensi dan efektivitas perusahaan. Namun juga dapat dengan cepat memviralkan informasi-informasi yang buruk yang terjadi pada perusahaan ataupun dunia pariwisata.

Keywords

Innovation digital travel agency

Article Details

References

  1. Avinda, Chintya Betari. I Nyoman Sudiarta, dan Ni Made Oka Kartini. 2016. Strategi Promosi
  2. Banyuwangi Sebagai Destinasi Wisata (Studi Kasus Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata). Industri Perjalanan Pariwisata Universitas Udayana. Jurnal Pariwisata. Bali.
  3. Chatamallah, Maman. 2005. Strategi Public Relations Dalam Promosi Pariwisata: Studi Kasus
  4. Cravens, David W. 1998. Pemasaran Strategis Edisi Ke Empat Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
  5. Dengan Pendekatan “Marketing Public Relations” di Provinsi Banten. Jurnal Komunikator. Banten.
  6. from https://nasional.kompas.com/read/2010/02/05/2053028/~Oase~Cakrawala
  7. Gitosudarmo, Indriyo. 1997. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFEYogyakakarta.
  8. Hakim, L. (2018). DIY optimistis kunjungan wisata naik 10 persen. Retrieved from
  9. https://jogja.tribunnews.com/2018/02/02/kunjungan-wisata-diy-tahun-2017-meningkat-signifikan
  10. https://www.antaranews.com/berita/681047/diy-optimistis-kunjungan-wisata-naik-10-persen
  11. https://www.solopos.com/891018-891018
  12. Jerome, McCarty E. 1985. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
  13. Jodhi. (2010). Mengapa Wayang, Batik, dan Keris Disebut Warisan Budaya Tak Benda? . Retrieved
  14. Mill, Robert Christie. 2000. Tourism The International Business. Jakarta: PT RajaGrafindo
  15. Moleong, Lexy J. 2001. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  16. Muljadi, A.J dan H. Andri Warman. 2016. Kepariwisataan Dan Perjalanan Edisi Revisi. Jakarta: PT
  17. Mustika, I. K. S. (2018). Wisata DIY Terus Dipromosikan. Retrieved from
  18. Paramita.
  19. Pendit, S. Nyoman. (1999). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya
  20. Persada. Raja Grafindo Persada.
  21. Ramadhan, A. (2018). Kunjungan Wisata DIY Tahun 2017 Meningkat Signifikan. Retrieved from
  22. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
  23. Swastha, Basu dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Offset.
  24. terbesar-di-dunia-bagian-i
  25. Website: https://lifestyle.okezone.com/read/2017/06/24/406/1724075/10-negara-kepulauan