Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Sosial Budaya dengan Kesiapan Masyarakat mengenai Destinasi Wisata di Desa Wisata Edukasi Cisaat. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Penelitian ini juga menggunakan metode survey dalam pengumpulan data dengan pendekatan korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Wisata Edukasi Cisaat dengan jumlah 4.862 orang dengan menggunakan teknik sampel propotionate random sampling maka diperoleh 100 responden yang terbagi menjadi 6 dusun dan terdiri dari laki-laki dan perempuan. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket) sosial budaya dan kesiapan masyarakat. Uji normalitas yang digunakan yaitu Kormoglov-Smirnov dan uji hipotesis yang digunakan Pearson Product Moment serta uji signifikansi korelasi (uji-t). Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (r) menunjukan angka 0,394 berada pada hubungan yang positif, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sosial budaya maka semakin tinggi juga kesiapan masyarakat. Selanjutnya hasil perhitungan signifikansi korelasi menunjukan thitung 4,24 dengan nilai ttabel 1,98, artinya nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak atau terdapat korelasi antara sosial budaya dengan kesiapan masyarakat secara signifikan. Pengembangan Desa Wisata Edukasi Cisaat tidak terlepas dari peran masyarakat dalam menjaga dan mengelola potensi serta keutuhan yang dimiliki. Dalam hal tersebut, sosial budaya merupakan daya tarik dalam wisata yang perlu dilestarikan dan dikembangkan pada kehidupan sehari-hari. Kesiapan masyarakat yang dimiliki menjadi penentu keberhasilan dalam pengembandan Desa Wisata Edukasi Cisaat khususnya pada bidang sosial budaya.

Keywords

community readiness socio-culture tourist destinations

Article Details

References

  1. Aini, W. A., & Ikhwan. (2020). Kesiapan Masyarakat dalam Mengaplikasikan Destinasi Digital Pasar Van Der Capellen Batusangkar. Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, 3(4), 712-722. doi:http://dx.doi.org/10.24036/perspektif.v3i4.358
  2. Alamri, A. R., & Hanapi, Y. (2021). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat di Sekitar Kawasan Wisata Pulo Cinta Eco Resort. JUMPA, 67-88.
  3. Giampiccoli, A., & Dłużewska, A. (2020). Investigating the intersection between sustainable tourism and community-based tourism. Journal Tourism, 415-433. doi:https://doi.org/10.37741/t.68.4.4
  4. Muliawan. (2008). Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Konsep dan Implementasi.
  5. Nugraha. (2019). Experiential Marketing: Managing Tourist Satisfaction And Revisit Intention Bangsring Underwater Banyuwangi. International Journal of Scientific & Technology Research,, 3475–3479.
  6. Sanjaya, A. (2020). Optimalisasi Kesiapan Desa Kersik Menuju Desa Wisata Pascapandemi Covid-19. Jurnal Pemberdayaan Pariwisata, 63-69.
  7. Suharto, & Pradipta, M. Y. (2021). Pengaruh New Nomal Terhadap Kegiatan Pariwisata di Indonesia. Jurnal Pariwisata dan Budaya, 28-42.
  8. Uslu, A., & Alagöz, G. (2020). Socio-cultural, Economic, and Environmental Effects of Tourism from the Point of View of the Local Community. Journal Of Tourism and Service, 1-21. doi:doi: 10.29036/jots.v11i21.147
  9. Wang, J., & Huang, X. (2020). Dynamic assessment of tourism carrying capacity and its impacts on tourism economic growth in urban tourism destinations in China. Journal of Destination Marketing & Management, 15.
  10. Zuryani, H. (2022). Study Of Readiness Of Logas Village, Kuantan Singi Regency To Become A Tourist Village. Management Studies and Entrepreneurship Journal, 105-115.