Main Article Content

Abstract

Latar belakang:


Sektor pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan untuk dikembangkan secara sinergi. Melalui pendekatan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) perlu sinergi antara upaya pelestarian alam, budaya, beserta fasilitas penunjang pelayanan wisatawan dalam pembangunan pariwisata nasional


Methodology:


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan domestik yang berkunjung ke Kuta Mandalika. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling sebanyak 100 responden. Pengumpulan data dilakukan teknik observasi, dokumentasi dan penyebaran kuesioner. Analisa data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas beserta analisis regresi sederhana sebagai alat untuk menguju kebenaran hipotesis.


Hasil:


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) motivasi fisik wisatawan domestik terhadap minat kunjung berpengaruh sebanyak 7,2%, (2) motivasi budaya wisatawan domestik terhadap minat kunjung berpengaruh sebanyak 4,5%, (3) motivasi individu wisatawan domestik terhadap minat kunjung berpengaruh sebanyak 0,5% dan (4) motivasi status dan prestise wisatawan domestik terhadap minat kunjung berpengaruh sebanyak 1,8%.


Kesimpulan:


Berdasarkan penilaian dari responden mengenai Variabel Motivasi Status dan Prestise (X4) dengan item-item kegiatan menunjukkan kerabat bahwa pernah mengunjungi suatu tempat yang baru, menghadiri konferensi, menambah wawasan dan melakukan penelitian akademis dinilai baik oleh 100 responden yang merupakan wisatawan domestik Kuta Mandalika dimana dapat dilihat dari analisis frekuensi yang memperoleh nilai sebesar 3,73 dan hanya memiliki pengaruh sebesar 1,8% terhadap minat kunjung wisatawan domestik.

Keywords

Motivasi wisatawan domestik minat kunjung kuta mandalika

Article Details

References

  1. Bachtiar, M. Latief. (2016). Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Minat Berkunjung Kembali di Pantai Kabupaten Gunung Kidul. Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
  2. Huberman, M. & Miles, M. (1992). Analisis data kualitatif Terj. Tjejep Rohidi. Jakarta : UI Press.
  3. Saragih,L. S. (2007). Analisis Pengembangan Kesesuaian Lahan Mineral Tanaman Kelapa Sawit. Riau: Skripsi Universitas Riau. 45 hlm.
  4. Sudiarta, M. 2006. Ekowisata hutan mangrove: wahana pelestarian alam dan pendidikan lingkungan. Bali: Jurnal Managemen Pariwisata. (Vol 5: 1 –5).
  5. Book
  6. Alister, M. & Wall, G. (1982). Tourism Economy Physical and Social Impact. New York: Longman Group.
  7. Cooper, D. & Wanhill, S. (1995). Tourism, Principles and Prentice. London: Logman.
  8. Fandeli, C. (1995). Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarata: Liberty Offset.
  9. Hermawan, A. (2006). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.
  10. Koentjaraningrat, S. (1997). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.
  11. Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  12. Pitana, I. G. & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
  13. Shadily, Hassan. (1987). Ensiklopedi Indonesia. Jilid 4. Jakarta: PT. Ichtiar Baru – Van Hoeye.
  14. Soekadijo, R. G. (2000). Anatomi Pariwisata Memahami Pariwisata Sebagai Systemic Linkage. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  15. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta.
  16. Suwarno, D. (2002). Ekologi Pariwisata. Jakarta: Angkasa Offset.
  17. Tika, P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.
  18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata.
  19. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
  20. Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata Edisi Revisi. Bandung: ANGKASA.