https://ejournal.ppl.ac.id/index.php/mandalika/issue/feed Journal of Mandalika Review 2024-03-01T12:16:46+08:00 Journal of Mandalika Review mandalikareview@ppl.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Journal Tittle:</strong> Journal of Mandalika Review<br><strong>Initials: </strong>Mandalika<br><strong>Frequency:</strong><a href="https://ejournal.ppl.ac.id/index.php/mandalika/issue/archive" target="_blank" rel="noopener"> 2 issues a year (February &amp; August)</a><br><strong>DOI: <a href="https://doi.org/10.55701/mandalika">https://doi.org/10.55701/mandalika</a></strong><br><strong>ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220203120846133" target="_blank" rel="noopener">2828-061X </a></strong>(print) | <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220202381229635" target="_blank" rel="noopener"><strong>2828-0008</strong></a> (online)<br><strong>Editor-in-chief:</strong> Herry Rahmat Widjaja<br><strong>Executive Editor:</strong> Achlan Fahlevi R<br><strong>Publisher: </strong>Politeknik Pariwisata Lombok<br><strong>Citation: </strong><a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=-to4PMMAAAAJ&amp;view_op=list_works&amp;gmla=AJsN-F76Fg0X9iHxJGntEwmOBNDzXFK3e0EDv1fQ9tr8rl38Fz8lF6g18Iz4AAJF6RQqHmhwdG99oyfjoW_s9M8XGdneI_PeWySu5Wyaw7JqZhxhm7GVFnXNWy7wFUbFLFajSokT4LOu" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>&nbsp;</p> https://ejournal.ppl.ac.id/index.php/mandalika/article/view/114 Faktor Pendorong (Push Factor) dan Faktor Penarik (Pull Factor) Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Domestik Ke Desa Wisata Sasak Ende Lombok Tengah 2024-02-29T23:56:24+08:00 Septia Oktoraini septiaoktoraini22@gmail.com Ni Made Eka Mahadewi eka.mahadewi@gmail.com I Ketut Murdana iketut.murdana@gmail.com <p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><strong>:</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong dan menarik kunjungan wisatawan domestik ke Desa Wisata Sasak Ende di Lombok Tengah. Wisata pedesaan semakin populer sebagai destinasi alternatif bagi wisatawan domestik yang mencari pengalaman budaya dan alam yang autentik. Desa Wisata Sasak Ende adalah salah satu contoh desa wisata yang berusaha mempromosikan warisan budaya dan lingkungannya. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang pernah mengunjungi Desa Wisata Sasak Ende, dengan sumber data menggunakan data primer dan sekunder.</p> <p><strong><em>M</em></strong><strong><em>etodologi</em></strong><strong><em>: </em></strong></p> <p>Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> sebanyak 250 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Faktor dengan menggunakan program aplikasi <em>Statistical Program for Social Science (SPSS)</em> versi 26.</p> <p><strong><em>Temuan</em></strong><strong><em>: </em></strong></p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor pendorong dan penarik yang mempengaruhi kunjungan wisatawan domestik ke Desa Wisata Sasak Ende. Faktor-faktor pendorong meliputi keinginan untuk berkunjung ke Desa Wisata Sasak Ende merasakan budaya Sasak yang autentik, menghabiskan waktu bersama teman, keindahan alam, serta keinginan untuk bersosialisasi dengan penduduk setempat. Di sisi lain, faktor-faktor penarik melibatkan indikator infrastruktur pariwisata, fasilitas akomodasi yang berkualitas, aksesibilitas yang baik, dan harga yang terjangkau.</p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><strong><em>: </em></strong></p> <p>Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, pengelola desa wisata, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk meningkatkan pengembangan dan promosi Desa Wisata Sasak Ende sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut tentang pengembangan desa wisata di Indonesia.</p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>Push Factor, Pull Factor, Sasak</em></p> 2024-02-29T20:04:34+08:00 Copyright (c) 2024 Journal of Mandalika Review https://ejournal.ppl.ac.id/index.php/mandalika/article/view/143 The Malay’s Traditional Delicacy: The Practice of Bubur Anak Lebah in Perak 2024-02-29T23:56:24+08:00 Yusup Apriyanto yusupapriyanto@gmail.com Muhammad Haikhal Afiki Muhammad Idrus haikhalafiqi.official@gmail.com <p><strong><em>Introduction</em></strong><strong>:</strong></p> <p>This paper qualitatively explores the significance of <em>Bubur Anak Lebah</em> including the preparation, cooking methods, food decorum, and its practice in the current day.</p> <p><strong><em>Methodology: </em></strong></p> <p>The study informants are people who understand the practices of <em>Bubur Anak Lebah </em>from the past times until recent days who live in Ipoh, Perak. Data was collected through field observations and analyzed using narrative methods.</p> <p><strong><em>Findings: </em></strong></p> <p>This study found that <em>Bubur Anak Lebah</em> is a traditional Malaysian dish made from rice flour, tapioca flour, and pandan leaf. It is prepared through three steps: mixing the ingredients, boiling the liquid, and pressing the dough. The dish is served warm or hot, with a chewier texture similar to cendol. It can be colored brownish, green, or pale, depending on the sugar type. Historically, it was eaten by mothers after abstinence and <em>Majelis Cukur jambul</em> for babies and today it is served during Ramadhan bazaars or family times.</p> <p><strong><em>Conclusion: </em></strong>This study highlights that there are some different practices in using ingredients, cooking methods, and usage of <em>Bubur Anak Lebah </em>in local events in the past and recent days.</p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>Heritage, Malay, Traditional, Food, Bubur</em></p> 2024-02-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Journal of Mandalika Review https://ejournal.ppl.ac.id/index.php/mandalika/article/view/135 Evaluasi Implementasi Standar Homestay Di Kabupaten Lampung Barat 2024-03-01T12:16:16+08:00 Yunita Fitri Yanti yunitafitri@polinela.ac.id Deris Astriawan deris.astriawan@polinela.ac.id Rifka Simbolon rifkas@polinela.ac.id Yudha Sakti Pratama yudhasakiti@polinela.ac.id <p><strong><em>Latar Belakang </em></strong><strong>:</strong></p> <p>Salah satu kebutuhan pokok wisatawan dalam berkunjung ke suatu destinasi wisata adalah akomodasi. <em>Homestay</em> merupakan salah satu pilihan akomodasi&nbsp; tempat&nbsp; menginap. Selain untuk memenuhi kebutuhan menginap wisatawan, <em>homestay</em> juga menawarkan pengalaman budaya dan kehidupan masyarakat lokal yang menarik serta autentik, namun permasalahan saat ini adalah kurangnya pemahaman pengelola <em>homestay</em> terkait standar kebersihan, keamanan, dan fasilitas yang ditawarkan di <em>homestay</em> tersebut. Tujuan penelitian ini adalah &nbsp;mendeskripsikan hasil penerapan standar nasional menurut Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permenparekraf) Nomor 9 Tahun 2014 tentang standar dalam pengelolaan homestay di Lampung Barat khususnya Kecamatan Lumbok Seminung, Suoh, Belalau, dan Way Tenong .</p> <p><strong><em>Metodologi:</em></strong></p> <p>Penelitian ini menggunakan metode kulitatif deskriptif. Rentang waktu penelitian ini di bulan Juli- Desember 2023. Sumber data diperoleh melalui teknik observasi, kuesioner, dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.</p> <p><strong><em>Temuan:</em></strong></p> <p>Berdasarkan hasil pengolahan data terkait penerapan standar <em>homestay,</em> <em>homestay</em> yang memiliki skor tertinggi yakni <em>homestay</em> sari rasa dengan skor 106 atau setara 84,1% dengan kategori cukup mendekati baik dengan rincian pada Aspek produk 81, aspek pelayanan 16, dan aspek pengelolaan 9, sedangkan <em>homestay</em> yang memiliki skor terendah yakni chandra <em>homestay</em> dengan skor 29 atau setara dengan 17,5% dengan rincian pada aspek&nbsp; produk 26, aspek pelayanan 3, dan aspek pengelolaan 0.</p> <p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong></p> <p>Berdasarkan data yang telah diakumulasikan, rata-rata penerapan standar <em>homestay</em> dari 17 <em>homestay</em> yang ada di Kabupaten lampung Barat yakni 53,32% dengan kategori cukup, tetapi terdapat beberapa <em>homestay</em> yang kurang bahkan belum memiliki aspek pengelolaan dalam menjalankan <em>homestay</em>-nya.</p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>:</em></strong> <em>Identifikasi, Homestay, Lampung Barat </em></p> 2024-02-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Journal of Mandalika Review https://ejournal.ppl.ac.id/index.php/mandalika/article/view/141 Perceptions of Business Actors in Kuta on Digital Payment Adoption for Enhancing Tourism Attractions in Kuta Mandalika 2024-03-01T12:16:46+08:00 M. Zainul Ridho zridho73@gmail.com Nelyska Nisyana Fuddinata zridho73@gmail.com <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><strong><em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">Introduction</span></em></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">:</span></strong><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">&nbsp;</span></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">This study examines the crucial significance of digital payments in the business environment of Kuta, a prominent tourist destination undergoing worldwide digital change. </span></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><strong><em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">Methodology:</span></em></strong></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">By utilizing purposive sampling, a total of 100 respondents were specifically selected to guarantee a minimum sample size of 82 respondents for a thorough and reliable study. The research attempts to gain a full understanding of how local business actors in Kuta view and implement digital payment options using offline questionnaires. The Smart PLS SEM approach will be used to carefully analyze the obtained data to reveal insights into the perceptions and behavioral intentions associated with digital payments in these contents. </span></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><strong><em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">Findings: </span></em></strong></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">The statistical significance of observed effects is assessed using p-values, which indicate the only factors that significantly and favourably influence behavioural intention (BI) to adopt digital payment systems are effort expectation (EE) and facilitating condition (FC) (p &lt; 0.05)., the impacts of Performance Expectancy (PE) and Social Influence (SI) lack statistical significance, indicating the possibility of random outcomes. </span></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><strong><em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">Conclusion: </span></em></strong></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">To summarize, the study highlights that out of the four independent variables, only Effort Expectancy and Facilitating Condition had a significant influence on behavioral intention to implement digital payment systems in Kuta.</span></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><strong><em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">Keywords: </span></em></strong><em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">Digital Payment, Behavioural Intention, Expectancy</span></em></p> 2024-02-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Journal of Mandalika Review https://ejournal.ppl.ac.id/index.php/mandalika/article/view/146 Strategi Pemasaran Digital Dalam Pengembangan Prima Wisata Edukasi Desa Wisata Selemak Kabupaten Deli Serdang 2024-02-29T23:56:25+08:00 Dina Yunita dinayunita@poltekparmedan.ac.id Hetty Claudia Nainggolan hetty.claudia@gmail.com <p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><strong>:</strong></p> <p>Pemerintah Kabupaten Deli Serdang telah menetapkan desa Selemak sebagai salah satu desa wisata yang dikembangkan, desa wisata selemak mengandalkan pengembangan Prima Wisata Edukasi sebagai objek wisatanya. Namun pihak pengelola prima wisata edukasi belum menerapkan strategi digital marketing untuk mempromosikan objek wisata tersebut sehingga jumlah kunjungan terus menurun mulai dari tahun 2022 yang lalu.</p> <p><strong><em>Metodologi:</em></strong></p> <p>Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif yakni penelitian yang membahas tujuan penelitian melalui berbagai teknik yang memungkinkan peneliti untuk memberikan interprestasi terhadap fenomena yang menjadi perhatian tanpa tergantung pada pengukuran numerik</p> <p><strong><em>Temuan: </em></strong></p> <p>Setelah dilakukan penelitian ternyata pihak pengelola Prima Wisata Edukasi belum menerapkan strategi digital marketing yang memang banyak digunakan saat ini untuk aktivitas promosi, pengelola prima wisata edukasi juga belum membuat paket kegiatan wisata edukasi yang dapat dijual kesekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Deli Serdang maupun Kota Medan</p> <p><strong><em>Kesimpulan:</em></strong></p> <p>Strategi yang direkomendasikan ialah <em>social media advertising, content marketing, viral marketing (endoresement).</em> Strategi yang direkomendasikan tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan Kembali kunjungan ke Prima Wisata Edukasi Desa Wisata Selemak</p> <p><strong><em>Keywords</em></strong>: <em>Deli Serdang, Selemak, Wisata Edukasi</em></p> 2024-02-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Journal of Mandalika Review